Antara Manusia, Semut, dan Silatuhrahmi
Antara Manusia, Semut, dan Silahturahmi
Katanya manusia adalah makhluk sosial, katanya pula manusia juga tidak bisa hidup secara individual. Banyak yang mengatakan, hiduplah seperti semut. Hubungan antara semut, manusia, dan silaturahmi, apa maksudnya? Tanpa silaturahmi kehidupan tidak akan berjalan, mengapa? Apa karena silaturahmi merupakan bagian yang wajib dilakukan bagi kehidupan? Jika tidak menjalin silaturahmi maka kehidupan tidak akan maju atau sebaliknya? Atau karena silaturahmi merupakan perintah tuhan, dan kita hanya menjalankan tanpa tahu arti dan manfaatnya?
Sebelum lanjut, ada satu kata yang perlu diketahui artinya. Yaitu silaturahmi. Silaturahmi menurut KBBI artinya tali persahabatan dan persaudaraan. Menurut Islam, bukanlah silaturahmi melainkan silaturahim. Perbedaannya? Jelas berbeda, silaturahmi merupakan bahasa Indonesia baku yang merupakan kata serapan dan berasal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab adalah silaturahim. Shilla yang artinya hubungan atau tali, dan Rahim artinya kasih sayang. Bahkan, kitabnya umat islam yaitu Al-Qur’an disebutkan pula silaturahmi ini pada surat Al-Anfal ayat 63. Benar-benar sepenting itu? Benarkah?
Tentu saja! Hanya orang yang berpikiran sempit saja yang mengatakan bahwa silaturahmi tidak penting. Seperti yang disebutkan di atas manusia merupakan makhluk sosial, tanpa bersilaturahmi manusia tidak akan maju, manusia tidak akan merasakan yang namanya ilmu, dan masih banyak lagi. Contoh sederhana silaturahmi bercakap dengan seseorang. Bayangkan setiap manusia tidak silaturahmi terhadap sesama makhluknya, maka setiap orang akan bertindak egois dan melakukan semuanya sendiri. Padahal, tanpa bantuan orang lain kita hanya secuil batu kerikil. Sudah dari zaman old manusia bersilaturahmi untuk bertahan hidup. Jika kalian menyangkalnya, berpikirlah secara sederhana. Jika menganggap diri kita sebagai orang yang tidak memerlukan silaturahmi mengapa kalian memakai baju? Hey, baju itu buatan manusia tahu. Tanpa berbicara bagaimana bisa kalian mendapatkan sebuah baju? Ingatlah, berbicara merupakan awal dari sebuah silaturahmi.
Jika kalian tetap menganggap itu hal yang tidak penting, maka kalian telah kalah dari sekelompok hewan mungil yang sungguh sering diabaikan. Namanya adalah semut, hewan kecil itu bahkan dijelaskan dalam Al-Qur’an. Semut itu berkomunikasi, tidak percaya? Al-Qur’an menjelaskan pada surat An-Naml ayat 18, mereka berbicara terhadap sesamanya dan bersikap hormat dan sopan. Bahkan peneliti bernama Profesor Jeremy Thomas dari Universitas Oxford mengakui bahwa semut berkomunikasi. Semut melakukan silaturahmi pada kerabatnya untuk mengumpulkan makanan, membuat sarang, dan lain-lain. Andaikan saja semut berperilaku individual mungkin semut sudah punah. Hal itulah yang patut untuk dicontoh oleh manusia. Maka dunia akan menjadi sangat indah, karena silaturahmi membawa kebahagiaan dan kesenangan. Tanpa silaturahmi mungkin saja manusia akan membantai sesamanya dan mungkin pula kehancuran dunia menjadi lebih awal. Karena egois merupakan bagian dari manusia entah itu hal yang buruk atau hal yang baik, sungguh ironis. Alasannya mudah, karena silaturahmi merupakan salah satu bagian dari sistem kehidupan.
Manfaat dari bersilaturahmi tentu sangatlah banyak beberapanya adalah merekatnya tali persaudaraan dan memperluas persaudaraan, dengan begitu manusia akan saling membantu jika sedang kesulitan. Manfaat lainnya adalah memperbanyak rezeki, seperti layaknya politik dalam dunia orang dewasa tentu untuk memenangkan sesuatu membutuhkan relasi dengan cara bersilaturahmi. Allah SWT dan Rasulullah juga menekankan silaturahmi saking pentingnya, pahala yang didapat juga tidak main-main. Allah SWT akan menjauhkan muslim yang bersilaturahmi dari neraka, mendapatkan pahala yang setara memerdekakan budak, dilapangkan rezekinya, dan diperpanjang umurnya.
Ketahuilah, bahwa Allah SWT tidak memerintahkan dengan sekedar memerintahkan saja. Banyak manfaat yang mulai terkuak di zaman sekarang ini. Seperti yang dijelaskan pada surat Al-Baqarah ayat 216, An-Nisa ayat 11, Al-Mukmin ayat 2, dan lain-lain. Sesungguhnya Allah mengetahui segalanya sementara pengetahuan manusia hanya potongan puzzle kecil dari besarnya rahasia kehidupan.
Maka, bersilaturahmilah karena manusia memang sudah dikodratkan untuk bersilaturahmi, walaupun dirimu merupakan seorang introvert, paksakanlah, karena silaturahmi akan menguntungkan dirimu sendiri dan orang lain. Dengan silaturahmi, hubungan yang sudah putus akan tersambung kembali karena sudah diikat kuat-kuat oleh tali silaturahmi. Silaturahmi itu indah, pikirkanlah dengan sederhana dan lakukanlah.