Diterimanya taubat Nabi Adam di bulan Muharram

Diterimanya taubat Nabi Adam di bulan Muharram

KARYA :  Shafa Aulia Azzahra

Muharram adalah bulan pertama dalam Sistem Takwim Hijrah (Hijriah). Pada dasarnya,

Muharram berarti ‘diharamkan’ atau ‘dipantang’, yakni bulan di mana Allah SWT melarang

melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Karena itu, bangsa Arab pada zaman

dahulu mengkhususkan bulan-bulan peperangan dan bulan-bulan gencatan senjata.


Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir terdapat keterangan berikut,

“Dinamakan bulan Muharram karena bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan,

bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang sangat amat sekali dikarenakan

orang arab tempo dulu menyebutnya sebagai bulan yang mulia (haram), tahun berikutnya

menyebut bulan biasa (halal).”


Pada bulan Muharram ini terdapat banyak sekali peristiwa kenabian, yang mana menjadi bukti

nyata kasih sayang Allah  terhadap para hambanya yang beriman. Dikutip dari NU Online,

peristiwa-peristiwa penting itu di antaranya:

1. Nabi Adam ‘alaihissalam bertaubat kepada Allah dari dosa-dosanya dan taubat tersebut

diterima

2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda

banjir yang menghanyutkan dan membinasakan.

3. Selamatnya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dari siksa Namrud, berupa api yang membakar.

4. Nabi Yusuf ‘alaihissalam dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah.

5. Nabi Yunus ‘alaihissalam selamat, keluar dari perut ikan hiu.

6. Nabi Ayyub ‘alaihissalam disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan.

7. Nabi Musa ‘alaihissalam dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun

di Laut Merah. Beliau dan umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat

memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.


    Diantara peristiwa tersebut, Siapa yang tidak tahu kisah Nabi Adam dan istrinya, Hawa, yang memakan buah khuldi? Dalam kisahnya disebutkan bahwa Nabi Adam digoda oleh Hawa agar
memakan buah terlarang itu. Awalnya Hawa tidak berpikir untuk mendekati pohon Khuldi,
tapi Iblis dengan pantang menyerah terus berusaha menggoda Hawa karena Nabi Adam tak mempan dengan godaannya.


Sebagai manusia biasa kita seringkali berbuat hal-hal yang sudah jelas di larang oleh Allah SWT. Mau bagaimanapun, manusia memang diciptakan mempunyai nafsu. Tak apa jika kita berbuat salah, kita khilaf. Tapi ingat, bahwa kita juga harus langsung bertaubat begitu sadar apa yang kita lakukan itu adalah hal yang dilarang oleh Allah. Banyak orang diluar sana yang berpikir, “Sudah terlanjur terjerumus, tak apa lah berbuat sekali lagi, taubatnya nanti saja, Allah kan Maha Pengampun.” Atau, “Aku terlalu banyak dosa, apa nanti aku akan dimaafkan? Ah, rasanya diri ini terlalu kotor dan tidak tahu malu untuk bertaubat.”

Hilangkan mindset seperti itu. Ada yang terlalu menyepelekan hingga akhirnya kebablasan,

ada juga yang menganggap dirinya tidak tahu malu kalau baru bertaubat setelah sekian lama.

Untuk yang menyepelekan, memang benar bahwa Allah Maha Pengampun, tapi itu berlaku

bagi orang-orang yang memang benar-benar merasa bersalah dan menyesal telah melanggar

perintah dari Rabb-Nya. Dan untuk yang merasa malu, jangan berputus asa dari Rahmat-Nya.

Karena air mata seorang pendosa lebih Allah cintai dari pada seluruh samudera yang

ada di bumi, walau hanya setetes.


Ingatlah, kita sedang diuji oleh Allah, dan tentu saja setiap ujian terdapat rintangan yang

tidak akan mudah kita hadapi. Nabi Adam yang memakan buah Khuldi karena tergoda

merupakan bukti bahwa seorang Nabi juga manusia yang tak luput dari kesalahan. 


Maka, sudah semestinya kita ikuti cara bertaubat Nabi Adam. Begitu tahu telah berbuat

hal yang dilarang, segeralah taubat meminta ampunan Allah dan menyesalinya dengan

penyesalan yang sebenarnya. Jangan lupa untuk selalu berdo’a agar diberi keteguhan

iman agar tak mudah goyah oleh rayuan Iblis, karena Iblis punya sifat pantang menyerah

sebelum manusia goyah. Dalam bulan Muharram yang mulia ini, mari kita memohon

ampunan dan tingkatkan ketaqwaan kita. Semoga Allah selalu melindungi kita dari tipu

daya syaitan.


Popular posts from this blog

DIBALIK AYAT 19-20 SURAT AR-RAHMAN. KAMU HARUS TAU!!!