Libatkan ALLAH
Libatkan ALLAH
Pernahkan Anda disaat mengerjakan shalat terburu-buru karena ada pekerjaan yang penting yang harus segera Anda lakukan? Atau pernahkan Anda mengulur-ulur waktu Shalat karena sibuk dengan pekerjaan Anda? jika pernah, berarti Anda jujur pada diri sendiri. Pertanyaan berikutnya tapi tidak perlu dijawab: Mengapa kita terburu-buru? bukankan kita sudah yakin bahwa semua apa yang ada dilangit dan dibumi bergerak atas Izin Allah?
Lalai bisa dimulai dari hal-hal kecil.
Bisa dimulai dari menunda-nunda waktu beribadah, hanya karena sedang menjalani rapat atau wawancara kerja. Bisa juga berarti tak bersyukur atas semua nikmatNya yang telah diterima. Bisa pula berarti tak usai berkeluh kesah atas semua derita. Dan bisa pula, tak bercermin atas semua laku perbuatan yang buruk rupa.
Lalai-lalai kecil inipun menggunung. Membawa banyak dampak tak sedap yang disebut-sebut sebagai neraka dunia. Mulai dari putus kerja, sakit yang tak kunjung pulih, belitan hutang, sulit mendapatkan jodoh, ketidak harmonisan rumah tangga, dan setumpuk masalah lainnya.
Inilah secuil neraka dunia yang mungkin pernah kita rasakan.
Allah berfirman dalam Q.S At-Taghaabun :
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
“Ketika mereka melupakan apa-apa yang Kami peringatkan kepada mereka, justru Kami bukakan pintu segala kesempatan buat mereka. Maka kemudian ketika mereka merasa senang, merasa gembira, dengan keberhasilan, kesuksesan mereka, tiba-tiba Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, jadilah mereka terdiam berputus asa.” (Al An’am: 44
Dalam QS Al Hadiid 22-23.disebutkan Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.
Allah dulu: yaitu mendahulukan segala kegiatan apapun dengan berdoa kepada Allah, melaporkan apa yang akan kita kerjakan kepada Allah. disaat kita masih sekolah TK dan SD selalu diajarkan doa-doa sebelum mengerjakan kegiatan-kegiatan sehari-hari, namun semakin besar kita semakin jauh kita dengan doa-doa tersebut, seharusnya kita bisa lebih memahami makna doa-doa yang sudah kita hafalkan sejak kecil bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan haruslah dengan izin Allah.
Allah lagi: setelah kita memulai pekerjaan tersebut jangan lupa terus mengingat Allah dan berkomunikasi kepada Allah atas proses-proses kegiatan yang kita lakukan baik kegiatan tersebut lancar-lancar saja, apalagi kegiatan tersebut sedang terkendala sesuatu datanglah ke Allah lagi.
Allah terus: Setelah kegiatan tersebut berhasil, teruslah mengingat Allah, bersyukurlah kepada Allah, yakinlah bahwa Allah lah yang mengizinkan kita berhasil menyelesaikan kegitan tersebut. Tanpa Allah kita tak bisa apa-apa.
Pernahkan Anda disaat mengerjakan shalat terburu-buru karena ada pekerjaan yang penting yang harus segera Anda lakukan? Atau pernahkan Anda mengulur-ulur waktu Shalat karena sibuk dengan pekerjaan Anda? jika pernah, berarti Anda jujur pada diri sendiri. Pertanyaan berikutnya tapi tidak perlu dijawab: Mengapa kita terburu-buru? bukankan kita sudah yakin bahwa semua apa yang ada dilangit dan dibumi bergerak atas Izin Allah?
Lalai bisa dimulai dari hal-hal kecil.
Bisa dimulai dari menunda-nunda waktu beribadah, hanya karena sedang menjalani rapat atau wawancara kerja. Bisa juga berarti tak bersyukur atas semua nikmatNya yang telah diterima. Bisa pula berarti tak usai berkeluh kesah atas semua derita. Dan bisa pula, tak bercermin atas semua laku perbuatan yang buruk rupa.
Lalai-lalai kecil inipun menggunung. Membawa banyak dampak tak sedap yang disebut-sebut sebagai neraka dunia. Mulai dari putus kerja, sakit yang tak kunjung pulih, belitan hutang, sulit mendapatkan jodoh, ketidak harmonisan rumah tangga, dan setumpuk masalah lainnya.
Inilah secuil neraka dunia yang mungkin pernah kita rasakan.
Allah berfirman dalam Q.S At-Taghaabun :
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
“Ketika mereka melupakan apa-apa yang Kami peringatkan kepada mereka, justru Kami bukakan pintu segala kesempatan buat mereka. Maka kemudian ketika mereka merasa senang, merasa gembira, dengan keberhasilan, kesuksesan mereka, tiba-tiba Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, jadilah mereka terdiam berputus asa.” (Al An’am: 44
Dalam QS Al Hadiid 22-23.disebutkan Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.
Allah dulu: yaitu mendahulukan segala kegiatan apapun dengan berdoa kepada Allah, melaporkan apa yang akan kita kerjakan kepada Allah. disaat kita masih sekolah TK dan SD selalu diajarkan doa-doa sebelum mengerjakan kegiatan-kegiatan sehari-hari, namun semakin besar kita semakin jauh kita dengan doa-doa tersebut, seharusnya kita bisa lebih memahami makna doa-doa yang sudah kita hafalkan sejak kecil bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan haruslah dengan izin Allah.
Allah lagi: setelah kita memulai pekerjaan tersebut jangan lupa terus mengingat Allah dan berkomunikasi kepada Allah atas proses-proses kegiatan yang kita lakukan baik kegiatan tersebut lancar-lancar saja, apalagi kegiatan tersebut sedang terkendala sesuatu datanglah ke Allah lagi.
Allah terus: Setelah kegiatan tersebut berhasil, teruslah mengingat Allah, bersyukurlah kepada Allah, yakinlah bahwa Allah lah yang mengizinkan kita berhasil menyelesaikan kegitan tersebut. Tanpa Allah kita tak bisa apa-apa.