Muslimah, engkau dalam penjagaan.

Ketika seorang muslmah mengenakan Jilbab, selain kesadaran ubudiyah,  biasanya bertambah pula kesadaran itu membuat perhatian muslimah terfokus melulu pada objek dakwahnya.  Kebutuhan-kebutuhan mereka, bagaimana memenuhinya, pengorbanan waktu, tenaga dan uang, demi terselenggaranya tabligh akbar, seminar keislaman, dll. Hingga muslimah terkadang tidak lagi sempat untuk berhenti sejenak dan mengevaluasi diri.

Benarkah kita telah menjadi sosok muslimah yang ideal?  Atau sebaliknya, ada kekurangan diri betapa pun sepele, yang membuat sekitar tidak nyaman? Mungkin tanpa disadari ada kata maupun tingkah laku yang menyebabkan orang lain menjadi hilang feeling dengan kita. Atau bahkan ada hal yang melukai hingga membuat seorang hamba Allah menangis diam-diam karenanya?

Pada dasarnya muslimah pun manusia, yang memiliki salah dan dosa, dan muslimah menjadi perhatian banyak orang karena anggapan yang menganggap bahwa muslimah makhluk sempurna yang menjadi teladan dan cermin serta contoh.  Karena masih sama-sama manusia yang makan nasi dan haus akan ilmu seharus nya orang pun memaklumi bahwa muslimah pun masih dalam proses belajar bukan yang telah mendapatkan gelar sempurna disegala hal.  Dan seorang muslimah pun harus sadar bahwa dirinya adalah figur yang dilihat banyak orang yang memberi kesan setiap gerak dan langkah nya ada dalam pengawasan dan penjagaan.

Karena seringnya menjadi sorotan, hal yang wajib bagi seorang muslimah lebih pandai menjaga sikap.  Karena saat seorang muslimah sedikit saja berbuat tidak sesuai maka akan menjadi sorotan tajam bagi banyak orang yang memperhatikan nya selama ini.  Sehingga menjadi hal yang fatal apabila figur kita dikaitkan dengan organisasi atau aktivitas yang kita jalani.

Seperti sebuah pepatah "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga".  Maka pandai pandai menjadi muslimah. karena kita berada dalam pengawasan dan kita ada dalam penjagaan nya Allah dengan apa yang kita pakai sesuai syariat.  Pertahankan penjagaan yang terus menjaga kita dan mengistiqomahkan kita.  Serta bisa menjadi figur dan sosok yang semangat dan mengispirasi.
________________________________________________________________________________


Penulis :



Tri Puji Retno, SMAN 5 Depok, XII IPS. KPMD Sebagai Departemen Kastrad (Kajian Strategi Dakwah) - Bergelut di Dunia Kepenulisan Blog KPMD 


Popular posts from this blog

DIBALIK AYAT 19-20 SURAT AR-RAHMAN. KAMU HARUS TAU!!!

Kebakaran Besar, 60.000 Pemukim Ilegal Yahudi Dievakuasi dari Haifa