Tahun baru ? Enggak dulu deh
Pagi yang cerah, alhamdulillah aku bisa merasakan hidup di dunia ini. Tentram, damai, tetapi...
"Hei, kau tahu? Nanti malam aku bersama keluargaku akan merayakan tahun baru!"
"Wah benarkah? Pasti menyenangkan. Lagi pula, aku juga dengan keluargaku akan melihat kembang api dan meniup terompet untuk menyambut tahun baru loh!"
Ya malam ini adalah malam tahun baru, tapi apa kau tahu? aku tidal diperbolehkan menyalakan kembang api atau pun meniup terompet seperti anak anak lainya. Alasan? Aku tidak tahu, ibuku hanya berkata 'Tidak Boleh'
"Amira, kamu juga akan merayakan malam tahun baru nanti?" Tanya temanku.
"Ayolah Manda, Amira tidak diperbolehkan untuk itu, iya kan Amira?"
"Hm, kamu benar Diah, aku tidak diperbolehkan oleh orang tuaku" jawabku sambil tersenyum kepada mereka.
Saat malah hari, aku bertujuan bertanya kepada ibuku. Kebetulan ibuku sedang masak di dapur dan ayahku meminum segelas teh di meja makan dekat dengan dapur. Aku ingin bertanya tentang tahun baru ini, walaupun aku tahu nantinya akan terkena ceramah. Tapi rasa penasaranku lebih tinggi dibanding rasa malas mendengar ceramah ibu, dan akhirnya aku memutuskan untuk bertanya.
"Ibu, aku ingin bertanya"
"Iya, ada apa Amira?"
"Apa alasan aku tidak boleh merayakan tahun baru seperti teman temanku yang lain? Aku juga ingin merasakannya." jawabku dengan wajah memelas
"Nak, coba kamu tanya ayahmu, dia akan menjelaskan semuanya." jawab ibuku sambil melirik ayah yang sedang meminum tehnya.
Saat aku ingin bertanya pada ayah, ayah seakan mendengarkan percakapan antara aku dan ibu di ruang dapur tadi, entah memang mendengar atau bagaimana aku juga kurang mengerti.
"Kau ingin bertanya kenapa tidak boleh merayakan malam tahun baru nak?"
"Hehehe, iya yah, aku masih kurang mengerti"
"Jadi, sebenarnya Rasulullah bersabda 14 abad tahun yg lalu..
Dari Abu Sa‘id Al Khudri,ia berkata
Rasululah bersabda:
Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal,sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk dan mengikuti ke dalamnya.Mereka (para sahabat) bertanya
"Wahai Rasulullah, apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani.?"
Lalu beliau berkata,
"Siapa lagi kalau bukan mereka."
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa, tidak diragukan lagi bahwa, umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam sebagian perkara.
Sadarkah kita.?
siapa yg pertama kali merayakan tahun baru.?
Orang-orang kafir atau Orang-orang muslim..?
Dan ingatlah bahwa Rasulullah telah memberi peringatan kepada orang2 yg menyerupai orang2 kafir..
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami..
Begitulah penjelasan dari Rasulullah nak"
Aku mengangguk paham, dan jujur saja saat ayah memberi tahu tentang tahun baru ini, berneda sekali dengan ibu, karena ayah menceritakan dengan sangat perlahan, aku sangat paham sekarang.
"Baik ayah, aku mengerti."
"Jangan lupa untuk bercerita ini kepada teman temanmu, karena mungkin mereka dan belum tahu dan itu adalah tanggung jawab kita dalam saling mengingatkan"
"Baik ayah"
Aku mulai merasa puas dengan jawaban ayahku, dan aku mulai memberitahu teman temanku tentang ini.
HIKMAHNYA :
- Biasakan jika tidak mengerti bertanya dan jangan asal ikut ikutan dengan orang lain, jika dibilang tidak boleh oleh orang tua taati kata mereka, dan jangan lupa untuk saling mengingatkan untuk sesama umat manusia terutama muslim.
KESIMPULAN :
- jika ingin berbuat sesuatu, fikirkanlah terlebih dahulu, dan barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian kaum tersebut, karena yang memulai merayakan malam tahun baru bukanlah islam, melainkan kafir, jika kita ikut merayakan, kita termasuk golongan orang orang kafir.
Penulis :
Syarifah Sya'bandiah, SMAN 7 Depok, XI. KPMD Sebagai Departemen Kastrad (Kajian Strategi Dakwah) - Bergelut Dunia Kepenulisan Blog KPMD