Perang dan Blokade ’Israel’ Bikin Pengungsi dan Anak-anak Gaza Trauma
Foto: PIC
Survey terbaru yang dilakukan oleh UNRWA mengungkap bahwa 55 persen pasien yang mendatangi pusat-pusat kesehatan UNRWA menunjukkan kesehatan psiko-sosial yang buruk, dan 70 persen teridentifikasi berpotensi depresi.
Di antara pengungsi anak-anak Palestina, UNRWA memperkirakan minimal 30 persen dari mereka membutuhkan sejumlah bentuk intervensi psiko-sosial terstruktur. Gejala-gejala paling umum yang dialami anak-anak adalah: mimpi buruk, gangguan makan, rasa takut yang intens, dan mengompol.
Di sekolah-sekolah UNRWA, para konselor ditugaskan untuk membantu memastikan bahwa anak-anak Gaza dibekali dengan keterampilan agar berhasil dalam kehidupan, dekat dengan guru-guru demi melancarkan pemecahan masalah, hubungan antarpribadi, dukungan untuk teman sebaya mereka, menghormati dan toleransi terhadap orang lain, perawatan diri serta manajemen stres.
Pada 2002, UNRWA mendirikan Program Kesehatan Mental Masyarakat (CMHP) untuk membantu pengungsi Palestina di Jalur Gaza yang kehilangan kemampuan untuk mengatasi kondisi yang kian memburuk, yang ditandai dengan tingkat kekerasan tinggi dan merosotnya perekonomian.
Dengan fokus khusus pada anak-anak dan pemuda, CMHP berupaya mengurangi dampak psikologis akibat dari kekerasan yang terjadi, kesulitan ekonomi dan isolasi terhadap populasi pengungsi Gaza.* (PIC | Sahabat Al-Aqsha)