Kembali Memaknai Hijrah

Oleh : Banan Hasanah
Departemen Komunikasi dan Informasi-KPMD



Alhamdulillah, kita kembali memasuki tahun baru di Tahun Baru Hijriyah, tahun yang menjadi kalendar penanggalan Islam dan berhubungan langsung dengan jadwal ibadah kita kepada Allah. Ketika ummat Islam kini dihentakkan kembali oleh getaran peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW . Sejarah di saat Rasululah meninggalkan kota Makkah (tempat yang sangat Allah sucikan) menuju kota Madinah. Sejarah yang luar biasa.

Sebagai ummat Nabi Muhammad SAW., apakah yang dapat kita lakukan dengan pelajaran sejarah yang senantiasa berulang di saat-saat kita memasuki tahu baru Hijriah ini? Apakah kita hanya diam atau sekadar saling mengirimkan ucapan selamat tahun baru, melalui SMS atau email? Di sini ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan :

1.Tanamkanlah semangat baru untuk memulai tahun baru ini dengan nilai-nilai yang memancar dari relung keimanan kita yang sangat dalam. Yaitu keimanan terhadap kebenaran ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Keimanan terhadap nilai-nilai luhur yang diajarkan Nabi kita.

2.Ikutilah jejak perjuangan dan pengorbanan Rasulullah SAW beserta sahabat-sahabatnya, yaitu dari cerminan hijrah mereka, sungguh terlihat betapa mereka tidak lagi mendahulukan dunia dalam langkah hidupnya, melainkan malah mengorbankan dunia untuk kepentingan akhirat. Itulah pangkal keberuntungan.

3.Bawalah semangat hijrah ini ke segala lapangan kehidupan, dalam artian pindah dari masa lalu yang dirasa kurang baik ke hari esok yang penuh dengan ketaatan kepada Allah. Tidak hanya dalam segi ibadah, melainkan dalam segala bentuk lapangan kehidupan. Termasuk berhijrah dari kebiasaan bertindak zalim kepada kebiasaan bertindak adil dalam bermasyarakat, berbisnis dan bernegara.

Dengan demikian makna Hijrah akan selalu hidup dalam diri kita. Hidup karena kita mentranformasikan maknanya ke dalam moral. Sehingga peristiwa yang pernah dilakukan Rasulullah itu, tidak semata kejadian biasa, melainkan menjadi sebuah manhaj, yang harus senantiasa direnungkan maknanya dan diamalkan hikmahnya.





_Departemen Komunikasi dan Informasi-KPMD_

Popular posts from this blog

DIBALIK AYAT 19-20 SURAT AR-RAHMAN. KAMU HARUS TAU!!!

Kebakaran Besar, 60.000 Pemukim Ilegal Yahudi Dievakuasi dari Haifa