Jalan Masih Panjang

Oleh: Reza Kurnia Akbar
Kepala Departemen Humas dan Jaringan-KPMD


Jalan di hadapan kita membentang begitu luas. Termasuk jalan hidup kita. Perjalanan dakwah juga terlihat panjang dilalui dan membutuhkan banyak kesabaran serta ketaatan.

Hitungan waktu yang dibuat manusia untuk menandai perubahan atau lamanya proses. Dalam kamus bahkan lebih jelas lagi disebutkan. Waktu adalah rangkaian saat proses, perbuatan, atau keadaan berjalan. Supaya terlihat perubahan dari sebuah proses, maka ditetapkanlah waktu. Batasan aturan seperti itu dibuat untuk mengukur seberapa lama kita melakukan sebuah kegiatan.

Jika saya menulis di judul artikel ini ”Jalan Masih Panjang”, tentunya ada substansinya. Mengapa disebut masih panjang? Memangnya berapa panjangnya? Berapa panjang jalan yang sudah kita lewati selama ini? Kemungkinan besar pertanyaan kita mengarah ke sana. Meski kelihatannya klise, tapi pada kenyataanya kita membutuhkan kalimat seperti ini. Pertanyaannya, untuk apa ?

Insya Allah, penulis dapat menjawab bahwa dengan menuliskan judul ”Jalan Masih Panjang” ini. Ingin penulis tekankan bahwa kita masih memiliki waktu untuk melangkah lebih jauh dalam hidup ini. Saat ini memang sudah kita rasakan berjalan. Hanya saja kita belum banyak mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan hingga saat ini. Bahkan, bisa jadi kecil kontribusi amal yang telah kita dapatkan untuk kehidupan ini. Selain itu, perjalanan hidup kita dalam menyebarkan agama Islam yang mulia juga masih harus menempuh perjalanan panjang. Mungkin akan melelahkan, membuat kita tak bisa bertahan, bahkan gugur di tengah jalan. Bisa jadi, bukan tak mungkin!

Memang, perubahan ngga bisa langsung terasa hasilnya. Tetapi, perubahan itu memerlukan proses, dan mungkin waktu yang tak sebentar. Jalan yang ditempuh juga boleh jadi sangat panjang, berliku, berkelok, ada tanjakan dan turunan. Tapi untuk sebuah perubahan, semua itu bisa dilakukan dengan semangat.

Sobat, mumpung kita masih punya kesempatan saat ini, kita seharusnya merasa bahwa jalan kita masih panjang, sehingga kita akan terus tergerak untuk semangat dan melakukan perbaikan hidup. Bukankah kita pernah diajarkan bahwa hidup itu harus selalu lebih baik setiap waktunya. Kalau hari ini lebih buruk dari hari kemarin, itu artinya celaka bukan? Kalau hari ini sama dengan kemarin berarti tidak ada peningkatan. Iya kan ?

Sobat, semoga di hari-hari yang akan datang, kita menjadi bagian dari barisan orang-orang yang berjuang untuk menerapkan Islam sebagai ideologi negara di bawah naungan Daulah Khilafah Al-Islamiyyah. Tentu tujuannya adalah untuk mengubah dan menyingkirkan sekularisme-kapitalisme yang telah berjasa menyengsarakan kehidupan umat manusia saat ini. Jalan masih panjang. Semoga masih banyak waktu untuk melakukan perubahan.




_Departemen Komunikasi dan Informasi-KPMD

Popular posts from this blog

Diterimanya taubat Nabi Adam di bulan Muharram

DIBALIK AYAT 19-20 SURAT AR-RAHMAN. KAMU HARUS TAU!!!