KPMD | Kesatuan Pelajar Muslim Depok

Pagi hari aku bangun dan menyapa udara segar. Ku buka pintu rumah dan segera pergi ke kampus. Iya, hari ini adalah dimana aku akan membuat sebuah kegiatan yang sudah ku rencanakan waktu itu. "Hai Kanra!" "Oh, hai..." "Terlihat semangat dari biasanya Kanra" "Itu harus! Karena aku akan mewujudkan impianku sebentar lagi!" "Benarkah itu? Semangat Kanra! Kau pasti bisa!" Sesampai di universitasku, aku meletakkan buku diatas mejaku. "Hei, tumben banget dateng pagi, biasanya jam segini masih peluk bantal hahaha" Oh tidak, Gurase dan Meri, pengganggu ini "Bukan peluk bantal Gurase, masih di alam mimpi hahaha" "Iya juga ya Mer, anak dari Indonesia gini mau ngubah negara kita? Emang dia siapa?" Iya aku tidak bisa mendeskripsikan mereka dengan lebih detail selain 'Pengganggu. Aku tahu jika mereka ada lah orang kaya raya dengan harta berlimpah dengan salah satu orang tua keturunan Rusia. Tetapi cara mereka berbic

Assalamualaikum Hay gaes masih ingat cerita kemarin kan?aku mau nerusin nihh hehe Temanku memang sudah lama menggunakan hijab, dan aku bangga dengan kedua teman ku ini mereka sifat dan akhlaknya sangat baik sehingga aku tidak terpengaruh dengan hal yg negatif. Diumur ku yg ke-17 tahun nanti akan kuniatkan diriku menutup seluruh auraku, kutanyakan pada nenek saat ku dirumah bagaimana ibu ku duluu. Saat dirumah nenek yg sedang duduk, kedua kaki yg diselonjorkan dengan wajah yg sudah tak mudaa lagi menggunakan sepasang kacamata, dimatanya sambil membaca sebuah buku. Ku ganggu wktunya itu dan kutanyakan padanya bagaimana ibuku duluu Annisa : "nek, ibuku duluu itu seperti apa?" Nenek : " (kaget dengan pertanyaan itu)" Annisa : " akuu ingin tau nek ibuku seperti apa" Nenek : "ibumu dl seorang perempuan yg taat pada allah, ibu mh dulu adalah seorang guru ngaji, dia cantik dan memakai hijab. Akhlaknya dan sifatnya sangat disenangu oleh

Selamat malam cinta. Aku rindu, menyapa mu dari kejauhan. Aku harap kau sedang menatap rembulan yang sama. Aku ada di bawah indah nya rembulan, menantikan hadir nya bayang semu wajah cinta yang rindu harap. Selamat malam cinta, Aku rindu, aku berada diantara dua gejolak. Aku berada diantara cinta dan sendu. Cinta, aku aku takut pada diri ku.. Aku takut pada rindu.. Aku takut jika aku akan membuat cinta menjadi sendu karena rindu, maafkan aku cinta. Cinta, aku rindu. Aku terlalu bodoh untuk katakan aku takut pada rindu, karena aku yakin, sendu adalah kawan mu. Dan sendu akan hadirkan rindu dalam benak cinta. Akan hadirkan pelangi setelah hujan. Akan hadirkan rembulan setelah matahari. Akan hadirkan embun setelah malam. Duhai cinta, kau ku rindu dalam sendu dan di bawah indah nya rembulan. ________________________________________________________________________________ Penulis : Tri Puji Retno, SMAN 5 Depok, XII IPS. KPMD Sebagai Departemen Kastra

Namaku anisa fitriani, aku anak keempat dari empat bersaudara. Ibuku pergin ketika melahirkanku dan sekarang ku tinggal dengan nenek ku. Aku dan saudara ku berpisah karena mereka ikut dengan ayahku yg sekarang sudah menikah lagi. Usiaku masih terbilang muda saat itu tapi apa boleh buat inilah alur hidupku. Semakin hari, semakin lama diriku bertumbuh dan usiaku pun berkurang dan aku mulai bertanggung jawab atau semua kehidupan yg aku lakukan. Sekarang ku sudah berusia 16 tahun dan masih duduk dibangku 2smk, yg masih menggunakan rok abuabu dan baju putih dengan lengan pendek. Aku bersekolah di SMK Purimas Depok mempunyai dua orang sahabat yg bernama fitri dan sekar mereka yg selalu nemenin keseharian Aku disekolah, mereka juga udah Aku anggap seperti keluarga. Begitu juga dengan nenek Aku yang menganggap mereka seperti cucunya. Kedua teman Aku ini sudah memakai hijab hanya Aku doang si, yg belom:v mereka selalu bertanya kapan kapan mau memakai hijab, mereka selalu bilang karna sud

Bulir mutiara indah ini mulai berjatuhan Membuat genang dalam kubangan pilu Mencipta perih dalam jiwa yang tersayat Rangkaian aksara indah pun mulai memenuh Mengisi relung dan meluap dahsyat Sesekali datang dan buat indah Namun menyisakan isak hingga terasa sesak Terajut asa yang kian menjadi Menanti aksara yang katanya berarti Serta mampu robohkan sanubari Terombang ambing, kesal Terbawa ombak menuju lautan kesengsaraan Tenggelam dalam gelapnya duka Cemas Resah Gundah Gelisah Sudah dikata, aksara indah yang katanya berarti Tak akan mampu bersanding Dengan indahnya aksara Sang Ilahi Yang membalut luka tanpa duka Mengisi relung hati dengan kedamaian Hentikan gejolak yang kian membara Kembalikan diri pada semestinya Terarah, pasti Mengikuti ombak menuju lautan kebahagiaan Yang tetap bersinar dalam pekatnya malam Kini, masihkah harap pada aksara indah yang hanya katanya ? Kumohon, jangan! Kembalilah lagi pada aksara indah milikNya ___________________________________________________

Musim gugur telah tiba, pohon-pohon di Kyoto mulai berguguran begitu juga pohon di depan Universitasku. Universitas ini sangatlah besar kurasa sangat sulit bagi petugas kebersihan untuk membersihkan para daun-daun yang berguguran ini. Aku adalah salah satu mahasiswa diisini, dan aku juga satu-satunya mahasiswa yang menggunakan jilbab. Memang sedikit sulit disini untuk mendapat izin untuk menggunakan jilbab, namun karena aku mendapatkan beasiswa untuk bersekolah disini, semua dosen mengizinkanku. Namaku adalah Alfidah Amanda Clarasati, dan semenjak aku tinggal di Jepang aku tinggal di rumah tanteku yang memiliki nama keluarga Orihara, sejak itu namaku menjadi Orihara Kanra. Sudah 3 tahun aku berada di Jepang, dan aku tidak pernah menyerah untuk membuat sebuah seminar tentang jilbab untuk warga Negara Jepang, terutama di daerah Kyoto. Aku pulang dari Universitasku bersama Atsuko, Hime dan juga Rina. Mereka adalah mualaf baru-baru ini. Mereka adalah temanku yang paling mengerti keadaan

Sholat ?, apa yang terbetik di ingatan kalian sih tentang sholat ? "5 Waktu" Yaps selain itu  "Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya." Bener semua tapi pembahasan ane kali ini bukan banyaknya sholat tapi bagaimana sholat itu menjadi sebuah perisai dari perbuatan buruk. "Emang kayak gimana?" bingung Jadi, Sholat itukan : نَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ “ Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar .”  (QS. Al ‘Ankabut: 45) Perbuatan fahisyah yang dimaksud pada ayat di atas adalah perbuatan jelek yang disukai oleh jiwa semacam zina, liwath (homoseks dengan memasukkan kemaluan di dubur) dan semacamnya. Sedangkan yang namanya munkar adalah perbuatan selain fahisyah yang diingkari oleh akal dan fitrah. (Lihat Taisir Al Karimir Rahman karya Syaikh As Sa’di, hal. 632 dan Syarh Riyadhis Sholihin karya Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, 5: 45). Alhamdu

Angin menerpa.. Burung bercanda.. Ombak bercerita.. Akan hadir Mu dalam cinta Aku tersanjung, dalam alunan. Mengucap tasbih dalam kalbu. Menusuk mata dalam kilatan keemasan. Melihat sang pulau menawan dalam rindu. Perahu bergoyang dalam gelombang gejolak. Sang pejuang masih terpana dalam dada. Kemudi kapal terus berjalan, aku masih dalam alunan senandung do'a dalam cinta dan rindu. ________________________________________________________________________________ Penulis : Tri Puji Retno, SMAN 5 Depok, XII IPS. KPMD Sebagai Departemen Kastrad (Kajian Strategi Dakwah) - Bergelut di Dunia Kepenulisan Blog KPMD 

Pinta selalu terselip Dalam setiap doa ini Tanpa banyak memberi Sesuatu yang berarti Semesta mungkin letih Nampak anak ingin berlari Namun tak pernah pergi Hanya diam dan berdiri Samudra pun mungkin penat Menahan pengap yang mengendap Sampai rasa ingin tersedak Tapi sang Ilahi tak begini Selalu disini Mendengar curahan hati Menemani sepi Malu rasanya diri ini Jika terus begini Dan tak berbenah diri  _______________________________________________________ PENULIS Mellyana, SMAN 3 Depok, XI MIA. KPMD Sebagai Departemen Media(Cyber Dakwah) - Bergelut di Dunia Kepenulisan Blog KPMD

Ku datang takdir dari-Nya Ku pergi takdir pula dari-Nya Entah pagi, siang, sore maupun malam Tak ada yang tahu bagaimana Perjalanan yang belum berakhir Belum terpanggil Dan belum terpanggil Andaikan aku tahu semua rencana-Mu Ya Allah Ketika nyawaku kau angkat Apakah aku sudah membuat coretan baik di dunia Tak ada yang tahu kecuali engkau Ya Allah Ya Allah Jika memang waktuku tak banyak Di dunia ini yang penuh dengan dosaku Maafkanlah aku ya Allah Kau yang menciptakanku Kau yang membuatku hidup di dunia ini Sesampai ku melupakanmu Yang memberiku nyawa maupun nafas hingga makanan _________________________________________________________________________________ Penulis : Syarifah Sya'bandiah, SMAN 7 Depok, XI. KPMD Sebagai Departemen Kastrad (Kajian Strategi Dakwah) - Bergelut Dunia Kepenulisan Blog KPMD